Friday, February 14, 2014

Lubang Hitam (Blackhole)


Apakah itu Lubang Hitam?

Lubang Hitam, yang juga akrab disebut Black Hole, adalah sebuah fenomena pelengkungan ruang-waktu yang sangat ekstrim sehingga tidak ada yang bisa lolos dari interaksi gravitasi yang dihasilkan, bahkan kecepatan cahaya sekalipun.
Lubang hitam terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang paling umum adalah akibat dari efek gravitasi yang sangat kuat sehingga tekanan internal di skala atom tidak bisa menahan keruntuhan gravitasinya sendiri. Faktor lain penyebab lubang hitam adalah tabrakan dua atau lebih benda padat berenergi tinggi.


Lubang hitam adalah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantumMedan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. (wikipedia)
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini. (wikipedia)




“Selain massa, energi juga bisa melengkungkan ruang dan waktu. Jadi lubang hitam juga bisa terbentuk tanpa harus ada materi, melainkan murni dari energi yang sangat tinggi difokuskan ke satu titik sehingga tercipta singularitas. Fenomena ini disebut denganKugelblitz.”
Sebuah bintang yang mendekati ajalnya, hanya mempunyai sedikit bahan bakar untuk menghasilkan energi panas yang juga berfungsi juga untuk memberikan tekanan internal melawan gravitasi. Jika fusi nuklir sudah tidak bisa terjadi, bintang sekarat tersebut tidak mampu lagi menghasilkan panas dan memberikan tekanan internal, sehingga gaya gravitasi mengambil alih dan bintang tersebut ambruk.Nasib akhir bintang sangat bervariasi. Faktor yang mendukung variasi tersebut dipengaruhi oleh massa awal bintang tersebut. Bintang bermassa setara dengan Matahari kita akan berubah menjadi white dwarf pada saat ajalnya. Hanya bintang bermassa puluhan kali massa Matahari yang memungkinkan kematian bintang tersebut melahirkan lubang hitam.
Apakah lubang hitam itu nyata atau hanya sekedar konsep matematis saja?
Lubang hitam itu nyata. Mungkin memang terasa tidak masuk di akal untuk membayangkan sebuah planet yang dimampatkan hingga menjadi lubang hitam. Tapi ingat bahwa materi di alam semesta ini tersusun oleh atom. Sedangkan struktur dari atom sendiri didominasi oleh ruang hampa. Jika inti atom (nukleus) kita analogikan berukuran sebesar buah anggur, elektron terdekat berada di jarak sekitar 1.5 kilometer dari nukleusnya.
Di samping itu keberadaan lubang hitam sudah dikonfirmasi oleh para ilmuwan beberapa tahun terakhir ini. Bima Sakti mempunyai satu lubang hitam super-besar berada di tengah-tengah galaksi. Tata surya kita mengorbit lubang hitam ini setiap sekitar 250.000 tahun sekali.
Bagaimana penjelasan lubang hitam secara teknis?
Disclaimer: Bagian ini berisikan rumus-rumus fisika untuk menjelaskan bagaimana ilmuwan menyimpulkan fenomena lubang hitam. Anda diharapkan untuk mengerti sedikit matematika aljabar dan dasar-dasar fisika untuk menurunkan rumus-rumus di bawah.
Untuk bisa menjelaskan lebih detil bagaimana fenomena ini bisa terjadi, mari kita bahas secara lebih terperinci. Fenomena alam yang kerap kita alami sehari-hari sering melibatkan gravitasi. Contohnya adalah saat kita melempar bola ke atas, bola tersebut akan kembali jatuh ke tanah. Semakin kuat anda melempar bola keatas, semakin jauh bola tersebut bergerak sebelum akhirnya kembali jatuh ke Bumi.
Energi pergerakan yang dihasilkan dari ayunan tangan kita sewaktu melempar bola ke atas disebut sebagai energi kinetik.
E_{kinetik} = \frac{1}{2}mv^2
m — massa bola
v — kecepatan bola
Sedangkan energi yang dihasilkan bola tersebut karena berada di medan gravitasi Bumi disebut energi potensial. (catatan: energi potensial biasanya bertanda negatif karena berlawanan dengan energi kinetik).
E_{potensial} = -\frac{GMm}{r}
G — konstanta gravitasi
M — massa Bumi
m — massa bola
r — jarak antara bola dan Bumi
Pernahkah terpikirkan oleh Anda seberapa cepat anda harus melempar bola ke atas, sehingga bola tersebut tidak akan pernah jatuh kembali ke Bumi? Untuk bisa melakukan hal tersebut akumulasi energi kinetik dan energi potensial harus nol; atau dengan kata lain nilai energi kinetik dan energi potensial adalah sama.
E_{kinetik} + (- E_{potensial}) = 0
E_{kinetik} = E_{potensial}
\frac{1}{2}mv^2 = \frac{GMm}{r}
v^2 = \frac{2GM}{r}
v_{lepas} = \sqrt{\frac{2GM}{r}}
“Kecepatan lepas planet Bumi adalah 11 kilometer/detik. Kecepatan sebuah peluru saja hanya sekitar 1 kilometer/detik. Bayangkan berapa banyak bahan bakar yang harus digunakan untuk menghasilkan energi sehingga bisa menggerakkan roket hingga berkecepatan 11 kilometer/detik.”
Kita telah menurunkan rumus baru yang dinamakan kecepatan lepas (escape velocity). Kecepatan lepas adalah seberapa cepat sebuah benda harus bergerak untuk keluar dari gaya tarik gravitasi sebuah planet. Rumus ini dipergunakan oleh para astronom untuk menentukan nilai kecepatan sebuah roket agar bisa terlepas dari orbit Bumi.
Oke, mari kita kembali ke definisi lubang hitam, tapi kali ini mari kita definisikan secara teknis. Lubang hitam adalah sebuah medan gravitasi di mana kecepatan lepas benda tersebut sama dengan atau melebihi kecepatan cahaya.
v_{lepas} = \sqrt{\frac{2GM}{r}}
c = \sqrt{\frac{2GM}{r}}
c — kecepatan cahaya (300.000 kilometer/detik)
Dari rumus di atas, ilmuwan bernama Karl Schwarschild menurunkan rumus terkenal yang disebut sebagai radius Schwarschild.
c = \sqrt{\frac{2GM}{r}}
c^2 = \frac{2GM}{r}
r_{Schwarschild} = \frac{2GM}{c^2}
“Untuk mengubah planet Bumi menjadi sebuah lubang hitam, semua massa Bumi harus dimampatkan menjadi sebuah bola yang berradius 9 milimeter.”
Definisi radius Schwarschild adalah nilai radius sebuah geometri yang di mana jika semua massa sebuah benda dimampatkan ke dalam radius tersebut, benda itu akan memiliki kecepatan lepas sama atau lebih besar dari kecepatan cahaya—atau singkatnya, lubang hitam.